Selasa, 30 April 2013
Potensi strategis geografis Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebagai pintu masuk dan keluar (entry and exit gate) Oleh : Erlinda (kader Partai Hanura-Singkawang-Kalbar)
Potensi strategis geografis Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebagai pintu masuk dan keluar (entry and exit gate) orang dan barang ke dan dari Sumatera Barat ke berbagai destinasi di Indonesia dan Luar Negeri dapat mengukuhkan peran Sumatera Barat sebagai ”Pintu Gerbang” pantai Barat Pulau Sumatera. Pelabuhan Teluk Bayur adalah satu-satunya pelabuhan laut alami yang telah terkembangkan secara keprasaranaan di pantai barat dan Bandara Minangkabau adalah Bandara Internasional yang telah dirancang untuk menampung pesawat berbadan lebar. Kedua fasilitas ini paling siap melayani distribusi dan jalur komoditi eksport ke seluruh negara tujuan eksport di dunia. Selain itu, Propinsi Sumatera Barat yang berada ditengah-tengah pantai barat Pulau Sumatera berpotensi menyalurkan barang dan orang dan mengumpulkan komoditi ekspor dari daerah tetangga dalam radius yang relatif sama dari penjuru Timur, Selatan, dan Utara.
Potensi sebagai pintu gerbang ini dan ditambah dengan fungsi propinsi Sumaera Barat sebagai daerah kunjungan wisata, pusat pendidikan, dan pusat perawatan kesehatan dapat mendukung hipotesa dijadikannya Propinsi Sumatera Barat sebagai pusat pertumbuhan di wilayah barat Sumatera. Akan tetapi, potensi strategis, geografis, dan potensi hasil pembangunan tersebut dalam jangka panjang hanya akan dapat direalisasikan apabila setidaknya empat asumsi terpenuhi. Pertama, ada sinkronisasi pembangunan jaringan infrastruktur transportasi lainnya dari dan ke daerah tetangga menuju Sumatera Barat. Kedua, infrastruktur tersebut terus diperluas dan ditingkatkan pelayanannya, Ketiga, propinsi tetangga tidak mengembangkan fasilitas serupa. Keempat, nilai historis dan pencitraan Sumatera Barat sebagai daerah pendidikan dan perawatan kesehatan dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Untuk membuktikan hipotesa pusat pertumbuhan di wilayah barat Sumatera dan dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2025, analisis perencanaan mutlak diperlukan untuk menganalisa posisi dan prospek ekonomi Sumatera Barat dimasa mendatang terutama dikaitkan edengan peluang dan tantangan potensi provinsi-provinsi tetangga.
Tujuan
a. Menganalisa potensi Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Internasional Ketaping sebagai pintu gerbang barat Pulau Sumatera untuk distribusi dan jalur orang dan perdagangan komoditi ekspor;
b. Menganalisis potensi pengembangan komoditi ekspor potensial yang dihasilkan di Sumtera Barat dalam rangka pemanfaatan pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau;
c. Menganalisis peluang dan tantangan pengembangan komiditi serupa di pronvinsi-provinsi tetangga (Riau, Jambi, Begkulu, dan Sumatera Utara) dalam hal produktifitas komoditi, aksesibilitas transportasi ke Sumatera Barat dan kesiapan sarana dan prasarana pelabuhan laut dan udara di daerah tersebut dalam rangka proyeksi peluang pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau;
d. Menganalisis prospek pengembangan pasar komoditi ekspor utama provinsi Sumatera Barat untuk rencana pengembangan di masa mendatang;
e. Menganalisis pemanfaatan Bandara Internasional oleh wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Sumatera Barat dan propinsi tetangga;
f. Menganalisis seberapa banyak peguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat baik swasta maupun negeri yang diminati oleh provinsi tetangga, sekaligus kekuatan dan kelemahan perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat dan yang ada di propinsi tetangga, untuk melihat kecendrungan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat;
g. Menganalisis kemampuan dan ketersediaan fasilitas dari sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Sumatera Barat maupun yang ada di provinsi tetangga untuk melihat kecendrungan masyarakat untuk berobat ke Sumatera Barat.
Ruang Lingkup
Kajian Sumatera Barat sebagai Gerbang Barat/Pusat Pertumbuhan Sumatera ini akan menganalisa beberapa hal berikut:
a. Potensi, permasalahan dan proyeksi pengembangan komoditi ekspor di Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara.
b. Sistim dan mekanisme saluran distribusi komoditi ekspor dari dan ke Sumatera Barat (Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau)
c. Sarana dan Prasarana penunjang jalur distribusi ekspor dari dan ke Sumatera Barat serta sarana pelabuhan dan Bandara di daerah tentangga.
d. Proyeksi pengembangan pasar komoditi ekspor utama melalui koordinasi dan konsultasi dengan berbagai kedutaan besar negara pasar komoditi.
e. Faktor peluang dan penghambat pengembangan pariwisata di Sumatera Barat ke depan sekaligus ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan domestik dan mancanegara
f. Kondisi dan fasilitas pendidikan yang tersedia, begitu juga dengan kondisi ketersediaan tenaga dosen dari berbagai bidang disiplin ilmu
g. Sarana dan prasarana kesehatan yang ada dan yang dibutuhkan di Sumatera Barat dan di propinsi tetangga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar