Sabtu, 16 November 2013
BAGAIMANA JIKA JOKO WIDODO MENDAFTAR MENJADI CALON PRESIDEN 2014-2019 Oleh Ricky Idaman.SH.MH
Sungguh vigur ini sangat beruntung dengan mudah mendapatkan kepopuleran nya yang menakjubkan tidak cukup satu tahun menjabat Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) mampu mengalahkan kepopuleran tokoh nasional seperi Megawati Soekarno Putri (PDI-P), Wiranto (HANURA), Surya paloh ( NADEM), Yusril Ihza Mahendra (PBB), prabowo (Garindra),Dahlan Iskan ( Golkar)semua adalah kandidat presiden yang akan memimpin negara ini dimana membangun imege sudah dahuluan daripada Jookowidodo (mantan Walikota Solo) hanya dengan pola sederhana sekali " Blusukan " kunjungan dan pengambilan keputusan (eksekusi dilapangan).makin hebatnya lagi blusukan di isue kan oleh PDI-P hak patennya Joko Widodo, terlalu berlebihan.Masyarakat sekarang menhendaki pejabat turun kepada masyarakatnya secara lansung namun masyarakat pun lupa dengan demikian tuntas masalah yang dihadapi nya...? ya belum tentu hasil akan memuaskan ini sebuah kenyataan,namun propokasi oleh tim sukses nya dilebih-lebihkan sehingga menjadi hal yang menarik, contoh gibenrnur masuk got membersihkan lokasi, anda dapat bayangkan jika presidenmelakukan hal tersebut di daerah-daerah bagaimana bentuk nya yang sedemikian rupa..artinya ini bukanlah suatu hal yang gaya merakyat menurut hemat saya ini terlalu berlebihan dari sikap seorang pejabat menjilat pada rakyat.
Masa Kepmimpinan Joko Widodo bersama wakil nya basuki cahaya baru berjalan 11 bulan sudah mau di apunkan menjadi calon presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia, artinya apa visi misi nya akan buyar setelah dia mencalonkan diri jadi Presiden dan Wakil presiden nantinya sebab kepemimpinan itu hanya sekedar melaksanakan program yang diatas kertas di buat oleh pemimpin sebelumnya namun lebih jauh adalah pemikiran dan gagasan yang dibuat oleh seorang pemimpin itu mutlak di kerjakan oleh penggaggasnya dan penciptanya , ika tidak akan sia-sia langkah program tersebut karena kepemimpinan hanya dimiliki oleh keprandian dan gaya kepemimpinan juga hanya bisa di terapkan oleh pemilik personal tersebut.
Sebenarnya gaya kepemimpinan menggunakan blusukan itu sudah lama di kerjakan oleh pemimpin sebelumya seperti soekarno hatta, Soeharto dan 6 orang wakilnya selama 32 tahun cuma terhenti ketika kepemimpinan Megawati soekarno putri, dan apalagi pada masa kekuasaan Gusdur, dimasa SBY ada juga namun tak seberapa kunjungan yang terjun lansung kemasayarakat pemimpin saat itu banyak berdiri dibelakang meja atau jalan-jalan ke luar negeri alasan kunjungan negara untuk menghabiskan anggaran belanja istana yang telah di patok melalui Anggaran Pendapatan belanja Negara. Jadi Megawati Soekarno utri sebagai Ketua PDI.P jangan teralu tersanjung dnegan apa yag di buat oleh Joko Widodo dan Baski Cahaya itu sudah lama sekali di lakukan pejabat negara biasa untuk cari nama di tengah masyarakat.
Jakarta sedang membenahi diri ditangan Jowo Widodo bersama wakilnya Basuki purnama sekarang diusik-usik dengan isue-isue calon presiden NKRI berarti Daerah Khusus Ibukota siap-siap dengan pemimpin baru di tahun 2014-2019 nanti pengganti Joko Widodo dan Basuki Cahaya yang pasti gaya kepemimpinanya berbeda, sudah hukum alam mengatakan demkian gaya kepemimpinan itu milik peseorangan tidak bisa dibuat-buat atau dipakasakan mampu pada orang lain. Jadi pembangunanyang di wujutkan dengan kcekatan joko widodo dengan penggantinya nyanti akan jauh berbeda mungkin dan pasti masyarakat DKI akan cangung dengan pemimpinnya yang baru. Karena sistem hukum tata negara di Indonesia mengatakan bahwa pejabat negara atau pejabat daerah berhalangan tetap memimpin negara atau daerah akan di kuasai oleh ketua lembaga legislatif sampai masa ada keputusan presiden sebagai kepala negara memutuskan pengganti pejabatnya menjalan tugas akhir masa jabatan.
Jadi kita tak semudah itu melihat masalah yang dianggap mudah, karena ada aturan hukum dinegara ini yang harus ditaati lalu " jika joko widodo dan Budi Cahaya harus beranjak dari kursi Gubernur DKI akan hilang, maka ada beberapa hal yang akan dihadapi oleh joko widodo dan Basuki purnama (1) terpilih jadi Presiden isi misi pembangunan DKI akan buyar (2) jika tidak terpilih joko widodo dan budi Cahaya tak bisa menjabat kembali Gubernur DKI sebab sudah lebih dahulu mengundurkan diri.
Maka nya kita hitung kembali untuk bersuara kepada dukungan Joko Widodo dan Bdi Cahaya di calonkan sebagai Presiden Republik Indoesia tahun 2014-2019 nanti rerlalu besar taruhannya untuk Provinsi Daerah Khusus Ibokota (DKI) kedepan karena prestasi gubernur terpilih ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat DKI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar