Sabtu, 18 Mei 2013
PEMBAHASAN TENTANG PEREMPUAN YANG MUDAH BERALIH HATI OLEH : RICKY IDAMAN.SH.MH
Ini kisah nyata bahwa bertemu dengan perempuan yang mudah beralih hati serta suka mncari-cari dalih untuk dibenarkan bak kata pepatah " Menegakan benang basah " hal ini tidak hanya dalam hal status berpacaran/bertunangan bahkan dalam ikatan perkawinan kcendrungan mereka berbuat serong dengan lelaki lain selain dari suaminya sendiri, baik secara sembunyi - bunyi atau terang-terangan dan beranggapan ini hak hidupnya berganti-ganti teman tidur, tapi dia bukan pelacur yang suka mencari uag dengan menjual diri, namun untukmemenuhi sensasi dirinya guna mencapi tingkat kebebasan yang didamba seperti binatang.
Hal ini terjadi karena aturan-aturan yag dibuat dalam keluarga membuat dia jenuh sekalipun ditenukan untuk menjaga kerukunan rumah tangga oleh kepala keluarga ( suami) nya, namun pemahamannya melenceng dari knsep yang baku dalam ketentuan berumah tangga yang diatur dengan pembatasan-pembatasan dalam bentuk apa saja, guna menjaga hidupnya kedisiplinan bagi pihak suami, Istri termasuk keturunan dari keluarga yang dibangun, tujuannya sama untuk tujuan hubngan harmonis dalam rumah tangga sesuai dengan aturan hukum positif dan hukum agama.
Ada faktor lainnya atas ketidak puasan dalam perkawinan, untuk perempuan ini tergolong hiper seks dan keinginan melakukan penyimpangan cukup kuat terjadi bagi perempun itu, dengan melupakan dosa yang yang dilahirkan akan diperangungjawabkan diakhirat nanti.
Faktor dorongan penyesalan setelah menikah ternyata laki-laki yang dinikahinya setelah berjalan sekian tahun bukan seperti harapan dan cita-citanya perbahan yang diterima sangat memberatkan hatinya, hal ini di dapatkannya atas celoteh-celoteh kumpulan para istri dalam arisan dan dharmawanita dan mungkin saja dalam kelompok pengajian bercerita dengan suami masing-masing. Dari cerita itu ada yang lebih baik dengan suaminya keinginan untuk mendapatkan terobsersi oleh dorongan cerita yang didengar setiap hari.
Faktor yang mempengaruhi
1. Keterbatasan kemampuan manajemen prilaku diri danpola hidup keluarga , artinya manajemen prilaku adalah control yang mengarahkan diri kejalan yang seharusnya di lalui, terjadi kesalahan yang berdampakpenyimpangan dipengaruhi lingkungan.
2. Keterbatasan Iman dan taqwa, artinya manusia ini tidak memahami hakikatnya hidup beragama serta mamfaat nila-nilai yang terkandung didalamnya sehingga iman nya sangat dangkal.
3. Orang tua takut anak , artinya keluarga tidak tegas menegur akan kesalahan anak-anaknya yang telah bersuami atau beristri dan merasa takut pada anaknya sendiri.
4. Kealahan pemahaman istilah kebebasan, artinya kebebasan itu diartikan oleh manusianya adalah tanpa ada larangan dalam bentuk apapun juga.
5. kurang atau tidak siap menerima kenyatan, khusus sektor perekonomian setelah menjalani pernikahan sanga istri tidak/kurang mendapatkan kekayaan sepertiyang dilihat dengan rekan-rekan lainnya sesama perempuan,sehingga melakukan hal yang tidak senonoh dan terlarang setelah bersuami.
Solusi
1. Sejak kecil anak dilatih kecerdasan emosional sosial qulity nya dengan sistem yang terukur dan terarah dengan menunjukan pembentukan jati diri manuisa yang benar-benar mansia.
2. sejak kecil Memperbanyak mengarahkan anak kependidikan agama dengan mengucapkan kalimat-kalaimat suci serta tuntunan tuhan yang maha esa sehingga menjadi miliknya pribadi.
3. sejak kecil Bangun komunikasi yang harmonis antara anak sesama anak, dan bapak/ibuk dengan anak-anak sebagai putra putri mereka untuk bisa memahami perintah yang diberikn dilaksanakan dengan kesadaranya sendiri.
4. Banyak-banyak membaca buku-buku ilmu pengetahuan sosial dan ilmu hukum serta ilmu agama, dan tontonan yang di pilih adalah tontonan TV yang menambah wawasan.
5. sejak kecil Banyak--banyaklah mengajar anak-anak dan kita secara lansung menjadi suritauladan bagi mereka dalam mempedomani hidup dengan dasar hukum tuhan, dan imbasnya akan taat hukum negara.
Ini saya buat dan sampaikan mungkin bisa melihat dan memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang memungkinkan akan dihadapi nanti dan sejak dini dapat di tangulangi masalah-masalahnya." jangan menangisi diri setelah terjadi,namun berusaha untuk tidak terjadi dimasa akan datang " inilebih baik dari upaya penyelesaian yang baik dibanding kita mampu mengatasi sebelum terjadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar